Buku Online: Review Buku Epiphany dari Aplikasi iPusnas

Menjemput Takdir dari Bongkahan Masa Lalu



Judul        : Epiphany [Ketika Takdir Itu Ada]

Penulis    : Hatescarrot

Cetakan    : 2023

Penerbit    : Sheila Publisher

Tebal        : iv + 220 hlm.; 13 x 19 cm

ISBN         : 978-623-6844-69-4


“Jika kau menjadikannya milikmu, dia akan menjadi takdirmu. Namun, meski dia takdirmu dan kau kehilangan dia, semua akan berakhir.” (halaman 195)


Ketika memiliki masa lalu yang menyeramkan dan menyakitkan, dunia akan terasa mengerikan. Tentu kita makin waspada terhadap segala hal yang hadir dalam hidup kita. Kita memang tidak bisa memilih ujian apa yang akan kita dapatkan, masa lalu kelam yang masih terselubung dalam pikiran dan batin juga termasuk ujian hidup, bukan? Tidak mudah bagi setiap orang untuk bisa melupakannya dengan cepat, terutama soal pelecehan seksual yang berakhir pemerkosaan. Sangat susah untuk menenggelamkan masa lalu itu, tentu tidak bisa sempurna untuk dilupakan, tetapi setidaknya bisa mengendalikan pikiran dan batin hingga dapat menemukan takdir.

Mengangkat dari kasus pemerkosaan yang sering dialami seorang wanita, Hatescarrot dalam Epiphany [Ketika Takdir Itu Ada] menciptakan kehidupan tokoh seorang wanita yang menyimpan masa lalu kelamnya sendiri. Seorang pianis muda yang menyimpan ketakutan itu selama tiga tahun sendiri dengan menghilangkan diri ke Korea Selatan dan tidak pernah menyentuh lagi piano. Selama itu, dia belajar bagaimana mengontrol diri dan mengendalikan dirinya agar tidak terpancing dengan rekaman masa lalunya. Sungguh itu tidak mudah dan dunianya benar-benar berbeda. Dia tidak nyaman dengan keramaian, pesta, wine, apapun itu yang ada di masa lalu kelamnya. Tentunya, dia juga tidak pernah merasa nyaman berada di dekat pria, bahkan membicarakan seorang pria pun tidak akan.

Dunianya berubah ketika dia memutuskan kembali ke Paris, masa lalunya. Dia ingin bermain piano lagi, setelah tiga tahun tidak pernah menyentuh benda klasik itu. Saat dirinya diterima di sebuah perusahaan musik klasik, di situlah dia kembali bermain piano setiap hari. Namun, tanpa dia sadari, dia masuk ke bongkahan masa lalunya lagi. Secara bersamaan, dia juga menemukan takdir dari bongkahan masa lalunya, dia mencintai seseorang yang berhubungan dengan masa lalunya. Dia tidak pernah ingin memilih untuk bertemu dengan orang-orang yang telah melukainya. Cukup baik tokoh utama dalam mengontrol dirinya ketika berhadapan dengan seseorang di masa lalu yang masih hidup. Tidak ada yang ingin kembali bertemu orang yang mencoreng masa mudanya, tetapi dari situlah dia menemukan takdirnya. Kehidupan memang cukup rumit, dipertemukan dengan lingkaran masa lalu sekaligus menemukan berlian di lingkaran menyeramkan itu. 

Akhir cerita yang memuaskan dan cukup mudah ditebak bahwa tokoh utama akan kembali bersama pria yang dicintainya. Buku ini berhasil memberi suasana Paris melalui berbagai latar di sana. Sampul pertada kali melihat sampul buku, saya tahu pasti buku ini menceritakan tentang piano dan Eropa. Desain buku cukup menarik.

Hatescarrot mengajarkan kita bahwa memang tidak mudah menerima masa lalu kelam apapun itu, bukan hanya soal pelecehan seksual, tetapi usaha dalam mengontrol diri dan perlahan membuka kembali mata untuk melihat dunia dapat mengajarkan diri sendiri untuk menerima takdir dan menemukan takdir. Kehidupan adalah perjalanan dan takdir.



Review pertama di tahun 2024. Mohon kritik dan sarannya! Aku akan review buku online dari aplikasi iPusnas.
Yuk, saling follow di aplikasi iPusnas! Follow me: Felita Sukanti

Comments